Archive for the ‘Penyakit Dalam’ Category

SEKAPUR SIRIH

Salam Sejawat….

Kongres Nasional Perhimpunan Peneliti Penyakit Tropik Infeksi Indonesia (PETRI) dan Perhimpunan Kedokteran Wisata Indonesia (PKWI) merupakan salah satu kegiatan ilmiah tahunan yang dilaksanakan di Indonesia. PB PETRI mempercayakan KONAS PETRI ke – XVIII dan PKWI ke – XV pada tahun 2012 akan diselenggarakan oleh PETRI Cabang Banda Aceh dengan tema : “New Challenges and Solution in Tropical Infectious Diseases”. (more…)

Hepatitis berarti peradangan atau pembengkakan liver atau hati. Hepatitis adalah penyakit berbahaya karena menyerang hati, yang merupakan organ penting dengan ratusan fungsi. Ada lima virus penyebab hepatitis, yang diberi nama hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C, hepatitis D dan hepatitis E. Walaupun kelima virus tersebut dapat menghasilkan gejala yang mirip dan memiliki efek yang sama, masing-masing memiliki keunikan dalam cara penularan dan dampaknya terhadap kesehatan. Hepatitis biasanya disebutkan menggunakan salah satu dari dua istilah, “akut” atau “kronis”. Penyakit akut mempengaruhi seseorang untuk waktu yang singkat dan bisa sembuh dalam beberapa minggu tanpa efek berkelanjutan. Penyakit kronis berlangsung lama, kadang-kadang seumur hidup seseorang. (more…)

Asam urat adalah sisa metabolisme zat purin yang berasal dari makanan yang kita konsumsi. Ini juga merupakan hasil samping dari pemecahan sel dalam darah.

Purin sendiri adalah zat yang terdapat dalam setiap bahan makanan yang berasal dari tubuh makhluk hidup. Dengan kata lain, dalam tubuh makhluk hidup terdapat zat purin ini, lalu karena kita memakan makhluk hidup tersebut, maka zat purin tersebut berpindah ke dalam tubuh kita. Berbagai sayuran dan buah-buahan juga terdapat purin. Purin juga dihasilkan dari hasil perusakan sel-sel tubuh yang terjadi secara normal atau karena penyakit tertentu.

Normalnya, asam urat ini akan dikeluarkan dalam tubuh melalui feses (kotoran) dan urin, tetapi karena ginjal tidak mampu mengeluarkan asam urat yang ada menyebabkan kadarnya meningkat dalam tubuh. Hal lain yang dapat meningkatkan kadar asam urat adalah kita terlalu banyak mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung banyak purin. Asam urat yang berlebih selanjutnya akan terkumpul pada persendian sehingga menyebabkan rasa nyeri atau bengkak. (more…)

A high percentage of children developed low-grade enterochromaffin cell-like hyperplasia.

The hypergastrinemia associated with long-term proton-pump inhibitor (PPI) therapy is suspected of causing enterochromaffin cell-like (ECL) hyperplasia or even carcinoid tumors in the developing stomachs of children.

To address this issue, investigators in Canada retrospectively reviewed sequential gastric biopsies from 65 children who received PPI therapy for >9 months (median, 2.29 years). The median age of patients at the time of first biopsy was 8.2 years (range, <1–17 years). Biopsy tissue was stained to identify ECL cells and was read by a pathologist who was blinded to the timing of the biopsies. (more…)

Secara normal, tekanan di dalam paru-paru lebih besar dibandingkan tekanan dalam rongga pleura yang mengelilingi paru. Namun, jika udara memasuki ruang pleura, tekanan pada pleura akan menjadi lebih besar dari pada tekananparu-paru, menyebabkan paru kolap sebagian atau seluruhnya.7

Dalam keadaan normal, paru tidak terisi oleh udara, supaya paru leluasa mengembang terhadap rongga pleura. Udara masuk ke dalam rongga pleura melalui 3 jalan yaitu:

–          udara dari luar dan terdapat penetrasi dinding dada.

–          Pembentukan gas/udara oleh mikroorganisme dalam dinding pleura pada penyakit empiema.1

Pneumotorak lebih sering terjadi pada penderita dewasa yang berumur sekitar 40 tahun. Laki-laki lebih sering dari pada wanita. Pneumothorak lebih sering dijumpai pada musim penyakit batuk.2 (more…)

Nefropati diabetik terjadi akibat komplikasi diabetes dan hipertensi yang menyebabkan timbulnya penyakit ginjal kronik. Asia pada saat ini tengah dilanda epidemik diabetes melitus tipe-2 atau Diabetes Mellitus Tak Tergantung Insulin (DMTTI). Hal ini disebabkan meningkatnya populasi berusia lanjut, prevalensi obesitas, dan perubahan gaya hidup.

Menurut Studi Prevalensi Mikroalbuminuria (MAPS) di Asia, hampir 60 persen penderita hipertensi diabetik tipe-2 menderita nefropati diabetik (dengan 18,8 persen makroalbuminuria dan 39,8 persen mikroalbuminuria). Data tersebut dipresentasikan pada kongres ke-18 Federasi Diabetes Internasional (IDF-26 Agustus 2003) di Paris, Perancis. (more…)

Cermati Diagnosis Tifus Yang Tidak Benar, Tes Widal positif Belum tentu tifus.

ILUSTRASI KASUS

* Si Ucok, laki-laki usia 2 tahun dalam setahun terakhir ini sudah divonis sakit demam tifoid (penyakit tifus) sebanyak 3 kali. Orangtua sempat heran karena untuk urusan kebersihan sudah sangat diutamakan dalam perawatan anaknya. Orangtua jadi bertanya-tanya apakah betul terkena penyakit tifus. Setelah dilakukan pemeriksaan kultur darah gal (gall culture) ternyata negatif meskipun pemeriksaan widal menunjukkan hasil yang sangat tinggi. Berdasarkan pemeriksaan klinis dan hasil tersebut dokter akhirnya memastikan si anak bukan pengidap penyakit tifus, tetapi hanya mengalami infeksi virus. Di sisi lain seringkali terjadi penderita demam berdarah juga divonis sakit tifus karena seringkali diikuti oleh peningkatan hasil pemeriksaan Widal, padahal bukan pengidap tifus.
* Pengalaman tersebut di atas tampaknya cukup sering terjadi di Indonesia. Banyak terjadi ”overdiagnosis” penyakit tifus artinya didiagnosis penyakit tifus tetapi belum tentu benar mengalami penyakit tifus. Hal ini terjadi karena pemeriksaan widal yang sering dipakai untuk membantu menegakkan diagnosis penyakit tifus ternyata sensitifitas dan spesifitasnya tidak tinggi. (more…)